MARABAHAN – Tempat Wisata Alam Pulau Bakut menempati lahan seluas 15,58 hektare, berada di bawah Jembatan Barito yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
TWA pulau Bakut termasuk dalam tipe ekosistem hutan bakau riverine dengan ciri khas berupa lantai hutan tergenang air yang dipengaruhi oleh pasang-surutnya air sungai. Pulau Bakut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kalimantan Selatan dan sekitarnya, karena menawarkan pemandangan indah dan udara segar. Berada ditengah sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan Selatan, cocok sekali menjadi tempat untuk bersantai dan asyik saat liburan.
Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Kalimantan Selatan, Nikmat Hakim Pasaribu mengatakan, sejak Tahun 2018 Pulau Bakut jadikan Taman Wisata Alam.
“Pulau ini mayoritas vegetasinya berjenis mangrove, ditambah satwa jenis primata Bekantan 200 ekor,” ucapnya, Kamis (25/11/2021) pagi.
Pulau Bakut juga memiliki menara pandang setinggi 18 meter untuk menikmati keindahan alam di sekitarnya, termasuk pemandangan Sungai Barito, Jembatan Barito, dan hamparan hutan bakau.
“Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut sebelumnya sempat tutup hampir satu setengah tahun karena pandemi covid-19. Sesuai edaran dari BKSDA Provinsi Kalimantan Selatan, sejak 4 Oktober 2021 lalu objek wisata ini sudah buka kembali, dan siap menyambut kunjungan wisatawan,” imbuh Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Kalimantan Selatan, Nikmat Hakim Pasaribu.
REPORTER : SASI / JR