TNI AL. Koarmada II. Surabaya, 7 Desember 2021

Pada pukul 02.30 LT (Waktu dini hari Lebanon) di Laut Mediterania Prajurit KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI KONGA XXVIII-M UNIFIL mengikuti upacara virtual yang dilaksanakan terpusat di Dermaga Ujung Kormada II Surabaya. Senin (6/12).

Komandan KRI SIM-367 sekaligus Komandan Satgas (Dansatgas) MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-M/UNIFIL Letkol Laut (P) Abdul Haris memimpin langsung jalannya upacara virtual di atas geladak heli KRI SIM-367. Dalam pelaksanaan upacara di KRI SIM-367, seluruh prajurit tampak semangat dan sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian upacara tersebut meskipun dilaksanakan pada waktu dini hari dan cuaca sangat dingin karena memasuki winter season di Lebanon.

“Armada RI Ksatria Pengawal Samudra Untuk Indonesia Tumbuh, Indonesia Maju merupakan momentum yang sangat tepat untuk segenap jajaran TNI Angkatan Laut dalam merefleksikan diri, melakukan intropeksi, dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan pencapaian setiap tugas-tugas, selain itu peringatan Armada RI ini merupakan wujud dari upaya pelestarian nilai-nilai kejuangan yang merupakan warisan dari para pendahulu.

Dalam mengawal Ksatria Samudra, Armada kapal perang RI adalah sebuah keniscayaan, kekuataan Armada yang deru mesinnya selalu terdengar di Laut Mediterania dan di setiap jengkal perairan Indonesia harus mampu menunjukkan kekuatan yang akan menggetarkan lawan, untuk itu wahai para prajurit Jalasena, cintai Armada ini, rawatlah kapal-kapal kalian dengan penuh rasa bangga karena mereka adalah kuda-kuda perang yang akan membawamu untuk menggulung lawan,” Pesan yang dilontarkan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono didalam amanatnya.

Dalam kesempatan tersebut, Komandan KRI SIM juga mendapat sapaan kehormatan langsung dari Kasal. Letkol Abdul Haris dalam kesempatan tersebut menyampaikan situasi dan kondisi prajurit KRI SIM-367 didaerah operasi saat ini aman. Menurut Abdul Haris, walaupun adanya perbedaan waktu sampai dengan 5 jam antara Indonesia dan Lebanon tidak menjadi penghalang bagi seluruh Prajurit KRI SIM-367 dalam mengikuti jalannya seluruh rangkaian upacara dengan khidmat sampai dengan selesai.

“Sejalan dengan amanat Kasal bahwa sebagai prajurit TNI AL harus selalu menunjukkan profesionalisme dalam setiap penugasan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk alutsista telah digunakan dan dikerahkan dalam menunaikan setiap tugas yang diberikan dimanapun kita ditugaskan, sebagai wujud dari pelestarian nilai-nilai kejuangan TNI AL yang telah diwariskan,” tandas Letkol Haris.

(Pen2)

By admin

Tinggalkan Balasan