Jakarta – Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama S.I.Kom., M.M., menyerahkan Sertifikat tanda lulus uji coba Prototipe Stand Body untuk Loading/Unloading Helikopter Bell 412 pada Pesawat Hercules C-130 TNI AU hasil Litbanghan Puspenerbad yang bekerja sama dengan PT. Arya Adhigana Arsa.

Dalam keterangan tertulis penerangan Dislitbangad, pada Selasa (7/12/2021), sertifikat tersebut diserahkan Kadislitbangad kepada Kolonel Cpl Teguh Harwanto selaku Kasubditbinlitbang Sdircab Puspenerbad, dan Dirut PT. Arya Adhigana Arsa, bertempat di Madispenad, Matraman, Jakarta Timur.

Dikatakan Kadislibangad, hasil kegiatan Litbanghan Puspenerbad berupa Prototipe Stand Body untuk Loading/Unloading Helikopter Bell 412 pada Pesawat Hercules C-130 tersebut telah lulus uji dan layak mendapatkan sertifikat. Hal ini karena telah terbukti sebagai sarana untuk Loading/Unloading Helikopter Bell 412 ke Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU, sehingga dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dalam rangka pemeliharaan serta pergeseran Helikopter Bell 412 TNI AD dari dan ke Home Base maupun daerah operasi.

Di samping itu paparnya, hasil kegiatan Litbanghan Puspenerbad itu sudah sesuai dengan Standar Spesifikasi Teknis (SST) yang menjadi pedoman pelaksanaan uji coba/sertifikasi hasil Litbanghan. Di antaranya menggunakan material yang berkualitas, dan telah memenuhi persyaratan umum (kaidah) Ilpengtek yaitu aspek politik, ekonomi, tingkat teknologi yang digunakan, kemampuan dukungan industri dalam negeri dan kemampuan dukungan logistik nasional. Termasuk telah terpenuhinya persyaratan yang bersifat kualitatif.

Selanjutnya Kadislitbangad menjelaskan hal terpenting dalam penyerahan sertifikat hasil Litbanghan Puspenerbad tersebut yaitu pertama, telah memenuhi aspek kontruksi dan perlengkapan. Kedua, memenuhi aspek kemampuan yang merupakan persyaratan berkaitan dengan kemampuan terhadap Stand Body Loading/Unloading Helikopter Bell 412 ke Pesawat Hercules C-130 TNI AU dalam pengujian.

Ketiga, memenuhi aspek kelancaran kerja merupakan persyaratan yang berkaitan dengan berfungsinya dalam penggunaan baik dalam kondisi normal maupun kondisi ekstrim seperti kemampuan menahan beban, menahan terhadap pengaruh cuaca dan medan serta daya tahan pada penggunaan terus-menerus maupun perlakuan kasar terbatas. Dan terakhir telah memenuhi aspek insani yang merupakan persyaratan yang berkaitan dengan kenyamanan. (Dislitbangad).

By admin

Tinggalkan Balasan