Tamiang Layang – Ajang Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Popprov) Kalimantan Tengah 2022 menjadi kisah tersendiri dari para atlet kontingen kabupaten Barito Timur (Bartim) yang tetap semangat berjuang untuk meraih kemenangan walaupun dengan segala keterbatasan.

Semangat para atlet tak pudar, dan dengan fasilitas yang minim para atlet masih mampu berjuang secara maksimal dan menampilkan terbaik untuk meraih beberapa medali dari berbagai Cabang olahraga (Cabor) yang mewakili dalam pertandingan yang memakan waktu selama 3 hari di Palangkaraya.

Pada ajang Popprov tersebut tampak terlihat sorak gembira atas kemenangan yang diraih para atlet, namun dibalik gemeriahnya kemenangan, ada kisah haru dibalik jaket biru yang dikenakan atlet Atletik saat menyambut medali diatas podium.

Fasilitas pendukung yang tidak terpenuhi seperti kaos tim para atlet, bahkan tidak banyak orang yang tahu bahwa jaket berwarna biru yang selalu di pakai atlet atletik Bartim saat naik ke podium untuk menerima medali di Popprov Kalteng 2022 hanya 2 lembar jaket saja yang dipakai bergantian.

Hal tersebut di benarkan oleh Surya Ahmadi selaku Ketua Umum PASI Bartim saat diwawancara awak media melalui handphone, Rabu siang 29 Juni 2022.

“Betul, sebenarnya baju yang dipakai atlet di podium pakaian lengkap atlet kontingen. Jadi kami dari atletik gak punya, baju tanding saja kami Cabor yang memikirkan,” ucapnya.

Ahmadi juga menjelaskan bahwa baju jaket untuk atletik yang menerima medali diatas podium adalah baju atlet yang bawa dari rumah dan hanya ada 2 lembar jaket.

“Seadanya, karena kebetulan ada atlet kita yang bawa baju traning yang sama jadi itu bergantian. Jaket itu dari Popprov 2018 saat di Muara Teweh, memang miris, karena ditengah orang lepas baju pasang ke yang satu lalu ke podium,” ungkap Ahmadi.

Menurut Surya Ahmadi, sebagai pengurus Cabor atletik tetap berjuang dan bekerja keras untuk memberi dukungan dan semangat untuk para atlet agar bisa bertanding dengan sebatas kemampuan yang dimiliki.

“Ada beberapa tim cabor mendanai secara patungan untuk memfasilitasi kegiatan yang saat ini berlangsung,” terang Ahmadi.

Dirinya juga berharap ini menjadi pengalaman berharga agar kedepannya para atlet yang membawa nama Barito Timur itu bisa didukung dan dibantu secara maksimal oleh pemerintah daerah.

“Kami berharap agar di Bartim diadakan stadion untuk para atlet berlatih, karena stadion yang ada tidak bisa dipakai untuk atletik, kemudian loncat tinggi dan loncat jauh tidak ada fasilitas di Bartim, jadi kita berlatih hanya pinjam. Harapan kami fasilitas disediakan kalau kita ingin atlet kita maju,” harapnya.

Ahmadi menambahkan untuk saat ini patut bersyukur, kondisi ini tidak menghancurkan mental para atlet sehingga sejak hari pertama sudah mempersembahkan 9 buah medali. (AF/Tim)

By admin

Tinggalkan Balasan