BANJARMASIN : Bincang Hangat soal Peluang Kalimantan Selatan Mengembangkan Ekonomi dengan Pariwisata Halal diakhiri dengan sejumlah rekomendasi a.l menggalakkan Gerakan Sadar Wisata Halal untuk semua lapisan masyarakat.

Kesimpulan Itu diungkapkan oleh Hilda Ansariah Sabri, Ketua Forum Dialog Pariwisata Halal ( FDP) Halal, Sabtu 30 Agustus di Cafe 10.2, Jl. Cemara Ujung No.20, Handil Bakti, Banjarmasin bersama kalangan kalangan Pentahelix, pemerintah, pelaku usaha hingga kalangan pers.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina yang diwakili oleh Fitriah, Sekretaris Dinas Kebudayaan,Kepemudaan dan Olahraga Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin mengatakan Kalsel memang memiliki potensi wisata halal beragam dan kota Banjarmasin juga telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pariwisata Halal.

Kalsel meraih dua kali berturut-turut penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) serta predikat Anugerah Syariah Republika 2022 (ASR 2022) dimana Kalimantan Selatan dinobatkan sebagai daerah dengan wisata halal terbaik.

“Namun meski sudah dinobatkan jadi destinasi wisata halal, memang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI) Kalsel masih harus bebenah melengkapi kamar dengan arah kiblat, fasilitas untuk sholat dan lainnya. Kami akui hal-hal mendasar ini memang baru dipenuhi sedikit hotel,” ungkap Fitri yang mewakili Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Sementara itu Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata ( ASITA) Kalsel, Dewi Restina mengungkapkan masalah akses, sarana dan prasarana masih menjadi pe’er besar Kalsel apalagi belum ada penerbangan internasional langsung ke Banjarmasin sebagai ibukota provinsi meski dari negara tetangga seperti Brunei, Malaysia dan Singapura.

Obyek wisata Islami maupun yang mengandalkan keindahan alam banyak namun prasarana jalannya selain banyak rusak juga keamanan perjalanannya yang sempit, terjal perlu perhatian pemerintah daerahnya. Selain itu edukasi sadar wisata di segala lapisan masyarakat memang dibutuhkan.

Hadir sebagai MC dan moderator, Muhammad Risanta, wartawan senior yang juga perwakilan Transmedia Group Kalsel serta Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Kalimantan Selatan, Sunarti Suwarno.

Hadir pula undangan lainnya dari para pelaku pariwisata Kalsel anggota ASITA, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPIl Kalsel.

“Ziarah makam maupun kegiatan haul ulama karismatik Abah Guru Sekumpul sudah lama menancapkan Kalsel sebagai destinasi ziarah masyhur. Tiga juta orang dari dalam dan luar negri bisa berkumpul di Martapura saat acara dan kami banyak memiliki festival untuk daya tarik dengan pengembangan Halal Tourism,” kata Risanta.

Harus leading

Sementara Ketua FJPI Kalsel, Sunarti menambahkan pihaknya siap berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak di Kalsel untuk pengembangan halal industri maupun halal tourism di bumi Banua ini, tegasnya.

Sunarti dan tim PWI Kalsel yang baru saja menyelenggarakan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) ke XIV Tahun 2024 yang diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan diikuti 3.500 peserta terdiri atas 1.350 atlet dari 36 Provinsi.

Sunarti mengatakan sudah saatnya grup perusahaan yang beroperasi di wilayah ini untuk memberikan dana hibah bagi pengembangan pariwisata halal di Kalsel.

“ Kalau mau leading untuk wisata halal harus ada dukungan dana. Porwanas bisa terselenggara dengan komitmen dana jadi jangan hanya mengeksploitasi tanah dan kekayaan alam untuk perusahaan. Wisata halal ini jika berkembang menggerakkan perekonomian seluruh negri karena multiplier effect pariwisata yang ada dan manfaatnya langsung pada masyarakat,” tegas Sunarti

Menurut Hilda, Kalsel dengan slogan Wonderful Kalsel, the legend of Borneo ini me…