JAKARTA – Mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang unggul dan memiliki jiwa melayani menjadi salah satu tugas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Untuk merealisasikan hal tersebut Kementerian PANRB mencari masukan dari pakar dan ahli dibidangnya, salah satunya dengan mengadakan Sharing Session ASN Muda dengan narasumber Komisaris PT. Telkomsel Wishnutama dan Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Periode 2019-2024 Angkie Yudistia.
“Event ASN muda dan agen perubahan yang hari ini kita helat bukan hanya sekedar pertemuan biasa-biasa saja, tetapi ini sebuah langkah nyata, langkah kongkrit untuk mewujudkan birokrasi yang lebih adaptif, inovatif dan juga berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas,” ujar Plt. Sekretaris Kementerian PANRB Erwan Agus Purwanto, saat membuka acara Sharing Session ASN Muda dan Agen Perubahan Lintas K/L di Jakarta, Kamis (14/11).
Dikatakan bahwa ASN muda memiliki peran strategis ke depan sebagai agen perubahan yang mampu mendorong birokrasi menjadi lebih baik, yaitu birokrasi yang fleksibel, responsif, agile, dan siap melayani masyarakat. Dalam berbagai kesempatan Presiden RI Prabowo Subianto memberi arahan terkait dengan reformasi birokrasi, termasuk pengelolaan ASN dan juga reformasi pelayanan publik demi kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut disampaikan terdapat beberapa future skill atau keahlian keahlian yang dibutuhkan di masa depan untuk dikuasai oleh ASN muda, seperti selalu berpikir kreatif, penguasaan teknologi, kemudian komunikasi dan juga manajemen serta kepemimpinan atau leadership.
Pada kesempatan tersebut Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih yang sekaligus selaku ketua panitia menjelaskan jika sebagai garda terdepan dalam pemerintahan, ASN muda diharapkan mampu menghadirkan perubahan, memperkuat pelayanan publik, serta menjadi inspirasi bagi rekan-rekan dalam berinovasi dan berkolaborasi.
“Pada kesempatan ini, kami harap ASN sudah semakin termotivasi dan memiliki ruang untuk terus berkembang di tengah perubahan zaman yang semakin cepat,” jelasnya.
Sementara itu, Angkie Yudistia sebagai salah satu pembicara pada acara tersebut menekankan pentingnya kepercayaan diri tinggi dan kerja keras para ASN muda sejak dini untuk memperoleh kesuksesan karir di masa depan. Khusus untuk para ASN muda penyandang disabilitas tidak perlu berkecil hati dalam meraih cita-cita agar memiliki karir cemerlang di pemerintahan. Saat ini sudah ada aturan dan kebijakan yang melindungi dan memberikan kesetaraan kepada para penyandang disabilitas. Terkait dengan hal tersebut, Angkie sendiri telah membuktikan pengalamannya menduduki jabatan tinggi pada pemerintahan Presiden Jokowi.
Komisaris Telkom Wisnutama sebagai narasumber terakhir pada Sharing Session “Pahlawan di Era Digital : Transformasi ASN Muda untuk Indonesia” ini menjelaskan pentingnya ASN muda memiliki personal branding karena untuk menjadi yang terbaik, seorang ASN muda harus mempunyai kemampuan atau skill spesifik yang bisa ditunjukkan kepada pimpinan dan orang lain.
Tama juga menekankan pentingnya kreativitas dengan memiliki sudut pandang atau perspektif yang berbeda dari orang kebanyakan. “Sebuah kreativitas tidak selalu memerlukan pemikiran yang rumit dan daya fikir yang komplek. Dengan merubah perspektif kita terhadap sesuatu hal, maka kreativitas dapat muncul dengan sendirinya,” terangnya. Ia mencontohkan warna putih yang terkesan simple, tidak mencolok dan biasa-biasa saja, namun jika berada di antara warna merah yang dominan akan terkesan sebaliknya dan itulah kreativitas menurutnya.
Pada sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif yang dimoderatori oleh Mahardika Lukas (mas Dika), terdapat sejumlah pertanyaan yang menunjukkan antusiasme peserta terhadap topik ini. Salah satu peserta menanyakan bagaimana cara mencari demotivasi kerja. Menanggapi hal ini, Angkie dan Tama saling berbagi pengalaman mereka dalam berbagai posisi penting baik di pemerintahan maupun swasta.
Angkie memberikan contoh apabila kita demotivasi, “kita harus punya hobby, beri pengertian aja kalau kita sedang capek jangan terus menghilang.”ujarnya.
Sementara itu, Tama lebih menekankan pentingnya untuk selalu fokus dalam bekerja tanpa harus banyak mendengarkan pendapat minor dari orang lain. Dengan fokus dan kreativitas yang baik, kita akan mampu menghasilkan karya cipta yang unggul yang bernilai positif bagi masyarakat.
Pada akhir acara itu juga diserahkan penghargaan agen perubahan terbaik kepada agen perubahan di lingkungan Kementerian PANRB melalui tahap penilaian yang telah dilakukan. (byu/ynt/HUMAS MENPANRB)