Muakan Petinggi, Anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/JY ajarkan anak-anak permainan gasing di desa Muakan Petinggi Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang Kalbar.
Hal ini disampaikan Dansatgas Pamtas Letkol Inf Andri Suratman dalam keterangan tertulisnya di Pos Kotis Badau Minggu (14/11/2021).
Kegiatan permainan tradisional gasing ini harus dilestarikan atau di sebut juga pangkak dalam bahasa Dayak Sebaruk, sebagai upaya untuk menjauhkan anak-anak dari pengaruh negatif perkembangan teknologi yang berkembang pesat zaman sekarang ini.
“, Anak-anak sekarang banyak bermain handphone, PlayStation dan nonton film yang belum cukup umur ketimbang belajar, untuk menghindari hal tersebut kita perkenalkan bermain gasing sebagai pengganti bermain HP dan PlayStation dan bagikan baju kaos loreng,Kaos motif Bengkulu,buku tulis dan coklat, di dalam permainan gasing ini terkandung kerjasama dan kekompakan”, ucapannya.
Dikatakannya salah satu anak Dayak Sebaruk Adit (10)”,kami sangat senang sekali bermain gasing ini”, terimakasih banyak atas diberikan baju kaos loreng, kaos Bengkulu,buku dan coklat”,jadi kami tambah bersemangat,”permainannya asyik bisa bertiga tidak sendirian duduk di bawah pohon main game di HP”, tuturnya.
Serda Arisco bersama satu rekannya”, Masyarakat di perbatasan sering membuat gasing atau penyebutan nama nya Pangkak,yang terbuat dari kayu bentuk lonjong dengan ujung yang lancip,” Gasing di lilitkan tali terus di lemparkan secara bersamaan,jika gasing nya berhenti berputar maka itulah yang kalah”, kegiatan ini untuk mengedukasi anak-anak untuk mengetahui permainan tradisional yang harus di lestarikan serta di dalamnya terdapat kebersamaan dan kekompakan”, tegasnya.
Banyak ragam dan budaya yang terdapat di Indonesia termasuk permainan gasing ini yang masih dimainkan dari generasi ke generasi, seiring dengan perkembangan zaman modern dan teknologi yang canggih permainan ini harus dilestarikan.(Pen Yonif 144/JY)