Namlea- Anggota DPRD Kabupaten Buru dari Partai Demokrat, Erwin Tanaya sepanjang jalan membagikan angpao kepada masyarakat yang menontongi acara karnaval kabupaten buru yang ke-23.
Erwin Tanaya yang di sapa At Tanaya sempat ikut dalam barisan paguyuban Ikatan Keturunan Keluarga Tionghoa Bupolo (IKKTB).
Karnaval ini diikuti oleh 52 peserta yang berasal dari berbagai budaya dan suku di Indonesia.
Pantauan media ini, ribuan masyarakat sangat antusias menonton peserta Paguyuban Tionghoa. Pasalnya selain membagikan Angpao untuk anak-anak, Paguyuban Tionghoa itu juga menyajikan atraksi barongsai. Atraksi tersebut cukup menyita perhatian masyarakat mulai dari lepas star hingga finish.
Salah satu peserta asal Paguyuban Tionghoa Kadir Tan mengatakan, mereka ikut meramaikan karnaval ini tidak ada tendensi apapun. Murni karena ingin dan turun bersama-sama masyarakat lainnya merayakan HUT Kabupaten Buru.
Selain Paguyuban Tionghoa, kumpulan warga Jazirah Leihitu juga turut meramaikan HUT Kabupaten Buru dengan menampilkan atraksi pukul sapu asal Desa Mamala.
Atraksi ini juga cukup menyita perhatian masyarakat. Pasalnya, selama ini, atraksi tersebut hanya ditampilkan satu tahun sekali. Tepatnya pada Lebaran hari ke tujuh. Dan itupun dilaksanakan di Desa Mamala.
Namun kali ini, atraksi pukul sapu itu ditampilkan di acara Karnaval menyongsong HUT Kabupaten Buru di Pulau Buru dan disaksikan oleh ribuan masyarakat Kabupaten Buru.
Atraksi lain yang tidak kalah menariknya yakni, atraksi sayat tubuh oleh kumpulan warga Hahahaha dan berbagai atraksi oleh peserta lainnya.
Diketahui, kegiatan Karnaval itu dibuka oleh Penjabat Bupati Buru, Djalaludin Salampesy, didampingi Anggota DPRD Provinsi Maluku, Aziz Hentihu dan Ketua DPRD Kabupaten Buru, M. Rum Soplestuny serta Sekda Kabupaten Buru Ilyas Hamid.
Saat atraksi barongsai di depan panggung utama berlangsung, penjabat Bupati bersama Forkopimda, sempat turun dari panggung untuk memberi makan barongsai dengan angpao di dompet merah.
Atraksi barongsai sangat diminati penonton di sepanjang jalan kota Namlea. Mulai dari orang tua hingga anak-anak tumpah ruah berdesak-desakan menyaksikan atraksi tersebut.
Sejumlah sesepuh keturunan Tionghoa juga ikut menonton aktaksi di pinggir jalan.
Fredi Hongdiyanto dan istri Mama Lee ikut larut bersama penonton dan menyediakan minuman serta panganan ringan bagi peserta karnaval.
Kegiatan Karnaval Bupolo itu dimulai pukul 15.00 WIT dengan rute, star sari Simpang Lima, turun ke Kota Lama, jalan ke arah Pasar dan kembali finish di Lapangan Pattimura Namlea. (KL-25)