Dalam kesempatan tersebut, disampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya merupakan bentuk kesyukuran atas kelahiran Rasulullah yang membawa ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, tetapi juga menjadi momen refleksi spiritual bagi umat. Berkat kelahiran Nabi Muhammad SAW, kita saat ini hidup dalam keadaan beriman kepada Allah SWT, mengetahui mana akhlak yang baik dan yang buruk. Dengan berpegang teguh pada ajaran beliau, Insya Allah kita akan menuju surga di akhirat kelak.

“Kewajiban kita adalah untuk selalu bersyukur dan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, melalui momen ini, kita juga harus mempererat silaturahmi antar masyarakat, khususnya di Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Pada acara tersebut, jamaah dan masyarakat Kalimantan Tengah berkumpul bersama untuk mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh Prof. Dr. K.H. Said Agil Husein Al-Munawar, M.A. Tausiyah ini diharapkan dapat menjadi bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dengan pesan penting mengenai persaudaraan yang tidak hanya terjalin di antara sesama umat Islam, tetapi juga dengan sahabat-sahabat yang beragama lain. “Kita harus menjaga kedamaian, kerukunan, dan saling menghormati,” tambahnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh ibu-ibu pengajian, jamaah Masjid Raya Darussalam, Barisan Muda, perwakilan dari Gubernur Kalimantan Tengah, serta sejumlah tokoh masyarakat dan pengurus Masjid Raya Darussalam.

Khusus untuk Barisan Muda, harapan besar disampaikan agar mereka menjadi garda terdepan yang akan melanjutkan pengelolaan masjid di masa mendatang. “Mudah-mudahan mereka bisa menjadi kader yang akan menggantikan kami. Mereka sudah dekat dengan masjid dan, Insya Allah, akan mengelola masjid di masa depan,” ungkapnya.

Selain itu, ada pula permintaan dari ibu-ibu pengajian yang berharap diberikan akses lebih luas dalam kegiatan-kegiatan masjid.(Red)