Jakarta, 24 November 2021 — TNI Angkatan Laut (TNI AL) menerapkan konsep Operational Ready Force untuk mempertajam fokus perencanaan, pembangunan dan kekuatan pada peningkatan kesiapan operasional, sehingga pembangunan kekuatan tidak hanya terfokus pada pembelian Alutsista baru namun juga pada aspek pengoperasian dan harwat sepanjang masa usia pakai. Demikian salah satu penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Renaku (Perencanaan dan Anggaran Keuangan) II TNI Angkatan Laut TA. 2021 di Auditorium, Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/11).

Kegiatan Rakor Renaku II merupakan kegiatan penyelarasan yang kedua terhadap konsep perencanaan dan anggaran tahun 2022 yang telah disusun. Tahun 2022 Merupakan Tahun Ketiga Dari Renstra 2020-2024 yang sangat penting dalam menentukan keberlanjutan proses pembinaan dan pembangunan kekuatan ke depan.

“Saya menempatkan sejumlah prioritas penting dalam pembangunan TNI AL ke depan, di antaranya pembangunan SDM, kesiapan operasional elemen SSAT melalui modernisasi dan Harwat Alutsista, peningkatan kemampuan fasilitas di pangkalan-pangkalan guna mendukung satuan operasi, serta peningkatan kemampuan siber TNI AL,” ungkapnya.

Kasal mengatakan kebijakan pertahanan negara dirumuskan secara berjenjang mulai dari visi dan misi Presiden, kebijakan pertahanan tahun 2020-2024 serta visi TNI yang menekankan pada kesiapan tempur kekuatan TNI, penggunaan Alutsista modern, prioritas Alutsista dalam negeri, sishankamrata dan menekankan pada konsep defensif aktif dan upaya mencapai kesiapan tempur TNI yang tinggi, khususnya bagi kekuatan pemukul TNI AL.

Beberapa hal penting lainnya juga disampaikan Kasal pada Rakor Renaku II seperti arah kebijakan pembangunan dan pengembangan kekuatan bidang personel, organisasi, materiil, Sarpras; kebijakan bidang kemampuan intelijen, pertahanan, keamanan, diplomasi, dukungan, Dawilhanla dan kemampuan serta hidros.

Kasal menegaskan agar Renaku II ini bukan hanya sekedar protokoler yang di laksanakan pada saat pembukaan dan penutupan saja, namun hasilnya harus tepat sasaran. “Saya sampaikan, usahakan Renaku dengan anggaran dana yang di berikan harus ada hasilnya dan harus nyata dan bisa di nikmati oleh generasi penerus. Kita para penentu kebijakan harus memiliki mindset yang sama bahwa setiap anggaran harus bisa di gunakan dan hasilnya bisa di lihat kemudian dapat dimanfaatkan sehingga dapat berkelanjutan kepada generasi penerus,” ujar Laksamana TNI Yudo.

Beberapa materi dipaparkan dalam Rakor Renaku II antara lain Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan oleh Inspektur Jenderal TNI AL (Irjenal) Laksamana Muda TNI Sunaryo, CfrA.; Langkah-langkah Akhir Tahun Anggaran 2021 dan Kesiapan Roll Out Aplikasi Sakti 2022 oleh Kepala Dinas Keuangan Angkatan Laut (Kadiskual) Laksamana Pertama TNI Poedji Santoso, CHRMP., dan paparan Bidang Perencanaan dan Penyampaian Alokasi Anggaran RKA oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid Kacong, S.E., M.M.

Kegiatan ini diikuti secara langsung oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., para Pejabat Utama Mabesal, Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Irvansyah, S.H., CHRMP., M.Tr.Opsla., sementara peserta lainnya para pemimpin Kotama seluruh jajaran TNI AL se-Indonesia mengikuti secara daring (Vicon).

Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.

By admin

Tinggalkan Balasan