BANJARNEGARA – PT Geo Dipa Energi (Persero) (“GeoDipa”) kembali melakukan Tajak Sumur Pertama proyek pengembangan Dieng Unit 2 berapasitas 55 Megawatt (MW), dalam kegiatan “The First Spud In Well Dieng Unit 2 Project, Geothermal For Indonesia Energy Transition”, Rabu (24/11).

Kegiatan ini dilakukan secara hybrid (offline dan online) yang dihadiri oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabuaten Banjarnegara (Forkompinda), serta Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompinca).

GeoDipa sebelumnya juga telah melakukan Tajak Sumur Pertama proyek pengembangan Patuha Unit 2, Kabupaten Bandung dengan kapasitas yang sama yaitu 55 MW, di mana pengeboran dilaksanakan paralel dengan total jumlah 22 Sumur (12 sumur di Patuha dan 10 sumur di Dieng).

General Manager Project Management Unit GeoDipa, Supriadinata Marza, menjelaskan bahwa 10 sumur yang akan dilaksanakan pengeboran terdiri dari 5 sumur produksi dan 5 sumur injeksi. Nantinya sumur-sumur tersebut akan menyuplai pembangkit listrik dengan kapasitas 55 MW net untuk disalurkan ke transmisi 150 kv jaringan Jawa – Bali.
Sebelum melaksanakan pengeboran,

“GeoDipa juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kami selalu melakukan keterbukaan informasi,” ujarnya.

Sementara terkait dengan tenaga kerja lokal, Rio juga menjelaskan bahwa dalam proyek pengembangan Dieng Unit 2, telah merekrut 53 tenaga kerja lokal dari 183 tenaga kerja dalam proyek tersebut. Jumlah tersebut juga akan terus bertambah sampai saat proyek pada tahap konstruksi pembangkit, di mana 30-40% tenaga kerja lokal akan dipekerjakan untuk mendukung pembangunan PLTP.

Direktur Utama GeoDipa, Riki Firmandha Ibrahim, turut menjelaskan bahwa masyarakat di sekitar wilayah kerja GeoDipa tidak perlu merasa khawatir dengan adanya proyek yang sedang berlangsung di Dieng. Menurutnya, GeoDipa telah melaksanakan prinsip-prinsip keamanan, keselamatan kerja, dan lingkungan sesuai dengan dengan standar internasional dan nasional yang berlaku.

“Untuk pengeboran tidak perlu khawatir, kami akan lakukan sesuai dengan standar baku industri, standar yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Proyek ini juga akan memberikan nilai tambah dengan keterlibatan masyarakat sekitar. Dengan demikian akan meningkatkan kontribusi GeoDipa bagi masyarakat, pemerintah daerah, dan juga pemerintah pusat,” jelas Riki.

Senada dengan hal tersebut, Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin, menyampaikan bahwa masyarakat di sekitar wilayah kerja GeoDipa tidak perlu khawatir dengan adanya proyek pembangunan PLTP Dieng Unit 2. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara selalu melakukan koordinasi dan komunikasi kepada GeoDipa terkait proyek pengembangan PLTP Panas Bumi di Jawa Tengah.

Namun demikian, Syamsudin juga mengatakan bahwa pengembangan yang dilaksanakan GeoDipa harus memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya di sekitar wilayah kerjanya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Leadership HSSE Commitment antara Project Management Unit, Project Management Consultant, dan seluruh kontraktor pengeboran sebagai bukti bahwa GeoDipa dan kontraktor senantiasa menjaga safety sampai zero accident yaitu menjaga aspek-aspek keselamatan kerja dan lingkungan.

Reporter : Wawan

By admin

Tinggalkan Balasan