Tamiang Layang – Update data Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah, hari ini sebanyak 14 orang pasien sembuh, meski demikian warga diminta waspada dan terapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
Ketua Bidang Komonikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Bartim, Drs. Dwi Aryanto menyampaikan “Hari ini ada sebanyak 14 orang pasien sembuh dan tidak ada penambahan kasus, meski demikian kami minta warga tetap waspada dan terapkan Prokes “, ujarnya melalui rilis grup Media Center Gugus Tugas, Rabu 11 Agustus 2021.
Adapun 14 orang pasien yang sembuh berasal kecamatan Pematang Karau 4 orang, Karusen Janang 1 orang, Dusun Timur 2 orang, Raren Batuah 1 orang, Dusun Tengah 1 orang, Paku 3 orang, Awang 1 orang, serta dari Kecamatan Patangkep Tutui 1 orang.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Bartim tersebut menjelaskan, Secara kumulatif kasus Covid-19 di Bartim 1285 kasus, sebanyak 1196 orang pasien sudah sembuh, 57 orang masih dalam perawatan dan 32 orang dinyatakan meninggal dunia.
Adapun 57 pasien yang masih dalam penaganan tersebar di sembilan kecamatan, dengan rincian dari kecamatan Pematang Karau 4 orang, Paju Epat 6 orang, Dusun Timur 36 orang, Raren Batuah 2 orang, Dusun Tengah 2 orang, Paku 2 orang, Awang 1 orang, Patangkep Tutui 2 orang dan dari kecamatan Benua Lima 2 orang. Sedangkan untuk Kecamatan Karusen Janang tidak ada lagi pasien yang dirawat.
Dwi juga mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga terhindar dari penularan Covid-19.
“Bersama pemerintah dan seluruh komponen masyarakat mari kita bersama-sama untuk lebih mendisiplinkan diri dan keluarga dalam mencegah dan memutus mata rantai Covid -19 dari wilayah kita dengan selalu mematuhi protokol pencegahannya”, ajaknya.
Dukungan dan komitmen seluruh elemen masyarakat sangat diharapkan dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Barito Timur, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, pungkasnya (Ahmad Fahrizali)